Hallo friend! Perkenalkan aku Sukmawati, biasa dipanggil Sukma. Aku berasal dari Universitas Cokroaminoto Palopo, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Aku merupakan salah satu bagian dari 20 Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Palopo yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 2 di IKIP Budi Utomo Malang. Program ini berlangsung kurang lebih empat bulan yaitu dari 26 Agustus 2022 hingga 19 Desember 2022. Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah salah satu program kampus merdeka yang telah menambah banyak pengalamanku tentang hidup serta mengubah pola pikirku sebagai seorang Mahasiswa. Berada dilingkungan baru menyadarkan aku seberapa beragamnya indonesia itu, mau dibilang culture shock memang benar, terutama pada bahasa dan makanan yang sumpah itu tuh membuatku setiap saat ngomong dalam hati “wow beda banget sama di Palopo”. Sedikit cerita mengenai culture shock pertama yang aku rasakan adalah ketika dengar orang Malang ngomong tuh suka ada “rek-rek nya gitu” bingung kan?, gimana nggak bingung, awalnya kirain “rek” itu nama panggilan orang tertentu aja, tapi kok kemanapun aku pergi selalu denger kata “rek” itu, penasaran nih, jadi aku nanya ke salah satu orang sana “kak, kok orang sini suka bilang rek sih? emeng rek itu apa kak?” lalu dia bilang “disini orang bilang rek itu kayak orang bilang bro, semacam itulah” baru deh aku ngerti kalau “rek” itu sama dengan kata”bro”, ini baru satu kata doang nih belum lagi yang lainnya. Lalu berbicara tentang makanan, hari pertama tiba di malang aku nanya di grup PMM IBU tentang rekomendasi tempat makanan murah, lalu salah satu dari mereka bilang kalau mau yang murah beli nasi kucing aja, shock kan, bagaimana nggak shock kirain nasi kucing itu isinya nasi sama daging kucing, jadi aku bilang “nggak dulu deh, aku nggak makan kucing soalnya”, abis itu ada dari mereka mengirim foto nasi kucing itu, yang tau-taunya isinya nasi sama sambal ikan teri, dalam hati aku “salah lagi nih, aku kan tidak tau kalau ada yang namanya “nasi kucing” soalnya di Palopo adanya Nasi Kuning Begadang, dll”. Tak berhenti sampai situ, di program ini aku bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia juga memberikanku pelajaran mengenai pentingnya sebuah toleransi itu. Ini sangat penting untuk diterapkan karena jikalau kita menyepelekan hal tersebut, itu akan mengakibatkan masalah yang cukup serius. Aku rasakan sendiri pada saat pembagian kosan, yang dimana aku ditempatkan dengan 3 orang dari asal yang sama yaitu Palopo dan 2 orang lagi dari Jambi, tentunya aku dan 3 orang lagi sebut saja Uni, Wiwin, dan Yana, merasa canggung dan sedikit takut dengan orang jambi ini dikarenakan intonasi bicara mereka agak sedikit tinggi atau bisa dibilang nada bicaranya keras, dan dalam pikirin kami, nggak bakalan cocok nih sama dua orang ini sebut saja Della dan Eka, jadi setiap mereka bicara kami maklumin aja begitupun sebaliknya dan berusaha berbaur satu sama lain dan ujung-ujungnya kami malah jadi teman dekat dengan julukan “Anak Kost Bu Dedeh” <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1695863665288_blob" style="" width="417">						Aku, Eka, Della, Uni Adapun ilmu pengetahuan yang aku dapatkan dari PT tempat bertukar merupakan suatu kesempatan yang luar biasa bagi aku bisa ikut berpartisipasi dalam proses belajar mengajar bersama dengan mahasiswa dan Dosen yang luar biasa di PT tersebut. Dan yang paling berkesan adalah kegiatan modul nusantara yang diadakan di dalam program ini yang bertujuan untuk mengenal dan menghargai warisan budaya, sejarah Indonesia, serta mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di kota Malang. Aku sangat senang dengan adanya kegiatan modul nusantara tersebut, karena dengan itu aku bisa mengunjungi tempat wisata yang indah dan sangat menarik di Malang yang tidak bisa aku dapatkan di Palopo, seperti Jatim Park, Lembah Indah Malang, Kebun Apel, dll. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1695864035436_blob" style="" width="986">																									JATIM PARK 1 Dan tak dipungkiri program PMM ini telah berdampak besar terhadap kepribadianku yang awalnya Introvert kemudian menjadi seseorang yang bisa dikatakan Extrovert, ini disebabkan karena pada saat mengikuti program ini semua kegiatan dilakukan secara bersama-sama, jadi pada saat itulah aku mulai terbuka dan percaya diri untuk melakukan berbagai hal menarik sampai saat ini. Bukan hanya itu, program ini juga telah membuka pintu bagi peluang baru dalam perjalanan pendidikanku, serta meningkatkan pemahamanku tentang dunia. Hal berkesan lainnya, program ini membantu aku memperluas relasi dan pengalaman di bidang pendidikan yang akan berguna dalam proses pencapaianku di masa depan. Selama menjalani program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, aku telah diberi kesempatan luar biasa untuk tumbuh, belajar, dan merasakan dunia secara lebih mendalam. Aku mungkin telah menyelesaikan program ini, tetapi perjalanan untuk terus belajar dan berkontribusi pada bangsa belum berakhir. Dengan semangat yang aku peroleh selama pertukaran, aku merasa terdorong untuk terus menjalani peranku dalam memajukan bangsa ini. Jika Kamu juga merasa terinspirasi dengan ceritaku atau memiliki ide tentang bagaimana kita dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan kita, jangan ragu untuk DM aku @umm_aa_s . Mari kita jalin kolaborasi, ide-ide, dan tindakan yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik bersama-sama. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya telah meluangkan waktu untuk membaca cerita pengalamanku selama mengikuti PMM. "Jadilah bagian dari perubahan, dan bersama kita akan mencapai lebih banyak hal!"

Nabilah Nursabrina Candraningtyas

kerennyaa masyaAllah jadi ingin PMM juga :")

Forum Category

Thread Terkait

Thread Popular