Bertukar sementara, bermakna selamanya. Jargon Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini sangat otentik dengan segala hal yang terjadi di dalamnya. Saya Raudhatul Jannah berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia, yang awalnya tidak menyangka akan betah dalam jangka waktu yang lama di kota orang. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya merantau, saya adalah mahasiswa asal daerah dari pulau di sebelah barat Indonesia. Sejak lahir hingga usia 20 tahun saya berada di Provinsi Jambi. Besar di Jambi dan kini menjadi mahasiswa rantau Bandung, cukup membuat saya terkejut dengan perubahan suhu yang lebih panas di Sulawesi Tenggara. Menjadi mahasiswa pertukaran di Universitas Muhammadiyah Kendari, membuat saya harus bisa menyesuaikan diri lagi. Layaknya pribahasa “Dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung.” Memiliki makna intrinsik berisi pesan tersirat, nasihat, ataupun prinsip hidup masyarakat Indonesia. Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat ia hidup atau tinggal. Tidak terbiasanya dengan komunikasi di Indonesia bagian tengah dan timur, harga bahan pokok yang relatif tinggi, hingga harus mengenal lagi apa kebiasaan dan adat istiadat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Awalnya saya rasa ini adalah hal yang sulit, namun dosen modul nusantara serta teman-teman sesama pertukaran saling meyakinkan dan menguatkan. Tidak disangka hari demi hari, mulai timbul rasa kekeluargaan yang membuat nyaman, dan melewati kisah senang sedih bersama. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1696751013003_blob" width="220" style=""> Banyak hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, dapat saya lakukan disini. Berkesempatan untuk mengelilingi Sulawesi Tenggara, diantaranya menikmati indahnya air terjun bertingkat dengan ketinggian sekitar 100m, Air Terjun Moramo. Mensyukuri pesona pantai yang menghadap langsung ke Laut Banda, Pantai Taipa. Menaiki kapal antar pulau, dan menyadari bahwa saya hanya mengunjungi beberapa pulau di provinsi ini, yang dimana terdapat kurang lebih 590 pulau tersebar di Sulawesi Tenggara. Lihat.. begitu kaya Indonesia, dan kita baru menjelajah sepersekian kekayaannya? <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1696750947335_blob" width="219" style=""> Hal lainnya lagi, saya mendapat banyak inspirasi dan refleksi dari pemateri hebat yang disuguhkan. Baik itu stakeholder setempat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masih banyak lagi. Saya jadi mengetahui lebih banyak tentang sosial ekonomi, budaya, suku, bahasa, agama, politik, sejarah, bahkan fakta unik lainnya di Sulawesi Tenggara yang membuka cakrawala saya lebih lebar. Disini saya juga mempelajari bahwa tidak semua yang telah kita rencanakan dapat terjadi dengan semestinya, banyak hal diluar ekspektasi dan rencana. Disini saya tumbuh untuk lebih dewasa, mengenal berbagai karakter, mencari solusi untuk sebuah masalah, hingga belajar lebih ikhlas. Hal-hal ini lah yang membuat diri saya merasa tergugah, banyak makna kehidupan yang terealisasi dalam Program Pertukaran Mahasiswa Meredeka. Ini masih bagian pertama dari kisah saya selama kampus merdeka, akan ada lagi kisah yang saya ceritakan nantinya, teman-teman bisa mengunjungi Instagram @raudhajn untuk melihat visual dari apa yang saya ceritakan tadi. Tips dan trik lolos Pertukaran Mahasiswa Merdeka atau dampak yang dirasakan sebagai alumni juga sepertinya akan menjadi topik yang menarik bukan? As soon as possible ya!

Forum Category

Thread Terkait

Thread Popular