<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701234619778_blob">Keterangan gambar: Penyerahan cinderamata dari Iwan Acuan Zakaria sebagai perwakilan Pertukaran Mahasiswa Merdeka kepada Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dutakampusmerdeka–Yukkk intip apa saja keseruan dari kegiatan Pertukaran Mahasiswa. Sesuai judulnya, yaitu “Jalan-Jalan Jelajah”. Tentu saja ada banyak keseruan dan manfaat lainnya, seperti yang sebelumnya penulis tuliskan di pada website Cerita Kampus Merdeka (Menapak Kaki, Mengukir Kisah–Iwan Acuan Zakaria:2023). Apa yang penulis sampaikan dalam tulisan ini, tentu saja merupakan bagian kecil dari keseruan yang didapatkan dalam pelaksanaan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri, sebab–tentu saja sulit untuk menuangkan seluruh kisahnya ke dalam satu tulisan. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701236297851_blob">Keterangan gambar: Mahasiswa inbound Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang bersama dengan PIC dan Dosen Modul, saat persiapan keberangkatan kegiatan Modul Nusantara Mengapa penulis sampaikan, bahwa apa yang akan di alurkan dalam tulisan ini merupakan bagian kecil, karena apa yang ada dalam tulisan ini, didasarkan pada pengalaman penulis saat mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan Satu, Penulis (Iwan Acuan Zakaria) adalah satu dari puluhan ribu mahasiswa lainnya yang mengikuti pertukaran mahasiswa, yang keseluruhannya tersebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Apa sih sebenarnya, yang hendak penulis sampaikan dari judul diatas, “Jalan-Jalan Jelajah”, sudah dengan tentu berkaitan dengan perjalanan yang didapatkan selama Pertukaran Mahasiswa Merdeka, tepatnya sebagai inbound Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Jawa Timur. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701236505679_blob">Keterangan gambar: kegiatan kunjungan Modul Nusantara di Museum Brawijaya Malang, Jawa Timur Jalan-Jalan Jelajah, adalah judul yang hadir dari kegiatan Modul Nusantara, yang mana pada setiap minggu bisa satu atau dua kali melakukan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, dan pelaksanaan itu dilakukan secara rutinitas pada setiap minggunya, dalam mengunjungi Museum, Tempat Ibadah, Rumah Adat, Peninggalan-Peninggalan Tokoh Pahlawan, Taman Nasional, Kota-Kota Sejarah, Makam Pahlawan, dan masih banyak lainnya lagi. Terhitung selama satu semester, pelaksanaan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, terhitung pula kegiatan Modul Nusantara di langsungkan. Tentu saja, tidak hanya sebatas mengunjungi, tetapi belajar secara langsung dengan pemandu atau pemilik tempat kita (mahasiswa dan dosen modul) berkunjung. Kemudian, tidak hanya sebatas setiap Minggu tersebut yang dilangsungkan secara rutinitas, namun akan ada kegiatan yang begitu dinantikan di akhir modul nusantara, yaitu kontribusi sosial. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701236843738_blob">Keterangan gambar: kegiatan pelaksanaan modul nusantara oleh pertukaran mahasiswa merdeka ke berbagai tempat peninggalan bersejarah, salah satunya melakukan kunjungan secara langsung ke museum-museum yang ada di Jawa Timur, terlebih khusus di Malang Dimana, kita bisa dapat berinteraksi dengan masyarakat dan alam sekitar. Saya, sebagai outbound Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, UNIMUDA SORONG menyaksikan dengan sendirinya ketika inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka UNIMUDA Sorong, pada kegiatan kontribusi sosial, selalu diselenggarakan di Pulau terindah yang ada di Indonesia bahkan dunia, yaitu Raja Ampat. Sebuah tempat yang menjadi impian banyak orang. Sadar bahwa Raja Ampat (Raja Ampat Islands) adalah bagian surga yang ada di dunia, kemudian letak geografis yang ada di ujung Indonesia Timur, membuat mahasiswa inbound merasa bahwa kedatangannya tersebut adalah kisah yang tak terlupakan sepanjang masa. Mungkin saja, tempat lain selain Raja Ampat, di kemudian hari dapat dikunjungi lagi dengan gampang, namun hal tersebut berbeda dengan Raja Ampat. Terutama letak geografis yang cukup jauh, dan membutuhkan finansial yang memadai. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701237079221_blob">Keterangan gambar: Puncak Love yang ada di Raja Ampat, tepatnya di Karawapop. Tempat yang merupakan bagian kunjungan dari mahasiswa inbound Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, bersama dengan dosen modul saat kontribusi sosial Ini, adalah salah satu tempat pelaksanaan kontribusi sosial yang paling menawan menurut hemat saya, dalam kegiatan pelaksanaan kontribusi sosial Pertukaran Mahasiswa Merdeka. (Puncak Love) Setiap mahasiswa dan dosen modul, selain dapat datang langsung membaur dengan masyarakat dan alam, dapat secara langsung mengetahui–yang selama ini hanya terbesit di pikiran atau hanya menyaksikan melalui media sosial. Penulis mungkin tidak akan menyebutkan secara gamblang nama tempat yang dikunjungi pada saat pelaksanaan modul nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka, namun pada intinya, bahwa terhitung satu semester pelaksanaan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, terhitung itu pula kegiatan modul nusantara dilaksanakan pada setiap minggunya. <img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1701237508641_blob">Keterangan gambar: foto bersama mahasiswa inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, bersama dengan jajaran pimpinan kampus dan dosen modul Sehingga, setiap tempat sejarah yang sebagaimana diatas telah disampaikan, akan didatangi secara langsung.Itulah salah satu implementasi dari jargonnya Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri, yaitu “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”.Tentu saja kegiatan PMM tersebut akan menjadi makna yang abadi dan terus terkenang dalam kisah. Penulis:Iwan Acuan Zakaria(Duta Kampus Merdeka)

Forum Category

Thread Terkait

Thread Popular