Hallo, Sobat Merdeka! 		Saya Nofita Nur Safitri, satu dari 93 peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 di Universitas Fajar, Kota Makassar. Ini adalah kali pertama petualangan saya menjelajahi budaya yang memikat di Makassar. Di sini, peserta pertukaran mahasiswa dari berbagai belahan pulau di Nusantara menyatu dalam pengalaman yang memperkaya hati dan pikiran.<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1721050569322_blob"> 		Di bawah langit biru Makassar yang berbaur dengan nuansa laut dan semilir angin timur, perjalanan menjadi bagian dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka membawa saya ke sebuah destinasi yang penuh dengan kisah masa lalu: Benteng Fort Rotterdam. Bukan hanya sebuah bangunan tua, namun sebuah prasasti waktu yang menyimpan ribuan cerita perjuangan dan budaya. Benteng dengan dinding-dinding tebal yang kokoh, seolah menceritakan setiap detik perjalanannya. Dibangun pada abad ke-16 oleh kerajaan Gowa-Tallo, benteng ini telah menyaksikan pergolakan zaman dan perubahan kuasa. Saat saya melangkah masuk, bayangan masa lalu seakan terlintas di depan mata, mengajakku menyelami sejarah yang begitu kaya.<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1721050803444_blob"> 		Di Benteng Rotterdam, sejarah berbicara melalui batu-batu megah dan tembok-tembok bersejarah. Kami belajar tentang kekuatan masa lalu yang membentuk wajah kota Makassar, serta pentingnya memahami warisan budaya untuk memahami masa depan. Di Museum La Galigo, saya terpesona oleh kekayaan budaya Sulawesi Selatan. Saya dibawa menelusuri kisah epik La Galigo, mendalami cerita dan lokal etnis Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Saya juga menyelami kehidupan masyarakat lokal melalui artefak berharga yang dipamerkan. Terletak di ujung Sulawesi Selatan, Benteng Rotterdam adalah monumen bersejarah yang menyimpan banyak kisah dari masa lalu.<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1721050837665_blob"> 		Berkeliling di dalam benteng, saya juga disambut oleh arsitektur megah yang memadukan gaya Eropa dan lokal. Setiap sudutnya seperti menawarkan sekeping kisah yang menanti untuk diungkap. Namun, yang paling mengesankan adalah saat kami berdiri di atas benteng, memandang ke arah laut. Pemandangan itu seolah membius jiwa, mengajak kami merenungi betapa besarnya peranan laut dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Makassar. Di tempat ini, saya merasa seolah-olah dapat merasakan semangat para pahlawan yang dahulu berjuang mempertahankan tanah mereka. 		Makassar, dengan segala pesonanya, mengajarkan saya bahwa setiap tempat memiliki cerita yang indah untuk ditemukan. Dan Benteng Fort Rotterdam adalah salah satu dari banyak kisah yang menjadikan perjalanan ini begitu istimewa. Dari kunjungan ke Benteng Rotterdam ini saya belajar tentang nilai-nilai keberanian, ketahanan, dan persahabatan, yang terpatri dalam dinding-dinding setiap batu. Jadi, jika Sobat Merdeka ingin merasakan keindahan alam, memahami sejarah, dan merasakan kehangatan budaya lokal, Benteng Rotterdam adalah tempat yang sempurna untuk dikunjungi. Kunjungan ini bukan hanya tentang belajar sejarah, tetapi juga tentang merasakan kebersamaan. Bersama teman-teman dari berbagai penjuru Indonesia, kami berbagi cerita dan pengalaman, saling mengenal dan menghargai perbedaan. Di Benteng Fort Rotterdam, saya menemukan bukan hanya jejak sejarah, tetapi juga ikatan persaudaraan yang kuat. 		Meninggalkan benteng, hati saya dipenuhi dengan rasa syukur dan kagum. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini telah memberikan saya lebih dari sekadar ilmu, ia memberikan kenangan yang akan selalu terukir dalam ingatan. Benteng Fort Rotterdam dengan segala keindahan dan keagungannya akan selalu menjadi saksi bisu perjalanan saya di tanah Makassar. 		Inilah perjalananku di tanah Makassar. Perjalanan yang takkan pernah terlupakan.﻿<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1721050901405_blob">

Forum Category

Thread Terkait

Thread Popular