<img src="https://storage.googleapis.com/pmo-echo-api-example/testing/1721062411502_blob">Di kaki Pegunungan Meratus yang menjulang megah, terbentang panorama alam Hulu Sungai Selatan (HSS) yang memukau. Di sinilah, saya berkesempatan menapaki jejak pengabdian sebagai peserta magang MSIB 6 di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pengalaman magang 4 bulan ini bukan sekadar menuntaskan kewajiban akademik, melainkan petualangan inspiratif yang membuka mata saya terhadap kompleksitas pembangunan di daerah terpencil. Seorang Muslimah traveler yang berani sendiri untuk terbang jauh memakai fasilitas garuda indonesia airlines pergi meninggalkan pulau jawa agar bisa mengejar ilmu bermanfaat sampai pulau Kalimantan selatan ini. Rakat Mufakat ia, itu adalah Jargon kami disini, Welcome To Rakat Mufakat Hulu Sungai Selatan! Langkah kaki saya pertama kali memasuki gerbang kantor Dinas PUPR Hulu Sungai Selatan diwarnai rasa antusias dan gugup. Di sana, saya disambut hangat oleh para kaka-kaka pegawai yang ramah dan suportif. Hari-hari magang saya diisi dengan berbagai pengalaman berharga, mulai dari membantu penyusunan dokumen perencanaan tata ruang, hingga terjun langsung ke lapangan untuk memantau pembangunan infrastruktur. Salah satu momen yang tak terlupakan adalah ketika saya terlibat dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di sana, saya belajar bagaimana mengolah data spasial, menganalisis potensi dan permasalahan wilayah, serta merumuskan strategi pengembangan wilayah yang berkelanjutan. Pengalaman ini membuka mata saya terhadap peran penting perencanaan tata ruang dalam mewujudkan pembangunan yang terarah dan berwawasan lingkungan. Di sisi lain, terjun langsung ke lapangan untuk memantau pembangunan infrastruktur memberikan saya kesempatan untuk melihat langsung realitas pembangunan di daerah terpencil. Saya menyaksikan bagaimana jalan-jalan baru dibangun untuk membuka akses bagi masyarakat pedesaan, jembatan-jembatan kokoh didirikan untuk menghubungkan desa-desa yang terisolir, dan sistem irigasi yang canggih dibangun untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Magang di Dinas PUPR Hulu Sungai Selatan bukan tanpa tantangan. Saya dihadapkan pada kondisi infrastruktur yang masih belum merata, keterbatasan sumber daya manusia, dan medan yang sulit dijangkau. Namun, tantangan ini justru menjadi cambuk bagi saya untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi yang ada. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan akses internet di beberapa desa bahkan untuk ojek online, go food semacam nya pun belum sampai menjangkau ke kawasan kabupaten ini. Hal ini menyulitkan saya dalam berkomunikasi dengan tim dan mengakses informasi yang diperlukan. Namun, dengan kegigihan dan bantuan dari para pegawai, saya berhasil menyelesaikan tugas-tugas saya dengan baik. Pengalaman magang ini juga mengajarkan saya pentingnya kerja sama tim dan komunikasi yang efektif. Saya belajar bagaimana bekerja sama dengan para pegawai dari berbagai bidang, seperti Manajemen, Teknik Sipil, Ekonomi, Pendidikan, Perencana Wilayah dan Kota, Sosial dan Arsitek. Saya juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka. Magang MSIB 6 di Dinas PUPR Hulu Sungai Selatan bukan hanya memberikan saya pengalaman dan pembelajaran berharga, tetapi juga membuka peluang untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah. Saya terlibat dalam beberapa proyek, seperti penyusunan peta desa, analisis dampak lingkungan, dan sosialisasi program pembangunan kepada masyarakat. Salah satu kontribusi yang paling saya banggakan adalah dalam penyusunan peta desa. Saya membantu memetakan wilayah desa secara detail, termasuk batas-batas desa, fasilitas umum, dan kondisi infrastruktur. Peta ini kemudian digunakan oleh pemerintah desa untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan pembangunan, penyelesaian sengketa batas wilayah, dan pembuatan program pemberdayaan masyarakat. Magang MSIB 6 di Dinas PUPR Hulu Sungai Selatan ini merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Di sana, saya belajar tentang kompleksitas pembangunan di daerah terpencil, pentingnya perencanaan tata ruang dan infrastruktur, serta nilai-nilai pengabdian dan kerja sama tim. Pengalaman ini telah membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan yang berharga untuk masa depan saya, dan menginspirasi saya untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Di dalam tulisan ini tidak hanya menceritakan pengalaman pribadi saya, tetapi juga mengulas berbagai aspek pembangunan di daerah terpencil, seperti infrastruktur, tata ruang, dan peran masyarakat. Saya berharap tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus belajar, berkarya, dan mengabdi untuk negeri menuju Indonesia Emas 2045.

Forum Category

Thread Terkait

Thread Popular